Cado-Cado : Catatan Dodol Calon Dokter


Apabila tidak ada teman yang merekomendasikan gue untuk membaca buku "Cado-Cado", mungkin sampai saat ini, gue belum menyentuh buku tersebut.Hihihi maap yah +Ferdiriva Hamzah, atas kejujuran gue ini.

Ada dua alasan mengapa gue melewatkan buku Cado-Cado series ini.Pertama cover buku Cado-Cado yang terlihat abstrak di mata gue.Dan alasan kedua, gue kira buku ini adalah buku resep masakan yang ditaruh salah di bagian novel.Sumpah, yang terbayang di pikiran gue waktu melihat buku ini kali pertama adalah buku mengenai cara membuat gado-gado dari berbagai daerah di Indonesia.

Setelah gue lihat kembali di Gramedia, gue akhirnya baru tahu kalo Cado-Cado itu singkatan dari Catatan Dodol Calon Dokter.Sebelum membeli, gue melihat terlebih dahulu bahwa buku ini sudah masuk cetakan ke-7 pada tahun 2012 sehingga buku ini cukup laris di kalangan pembaca.Gue menjadi tidak ragu lagi untuk membeli buku ini.

Buku ini menceritakan pengalaman pribadi calon dokter(Cado) Ciciripa... maaf maksudnya, Cado HamHam... Sepertinya yang benar adalah Cado VivaLaVida...Argghhh,Whatever his name...
Intinya buku ini menceritakan pengalaman pribadi calon dokter yang sedang dalam masa tugas akhirnya untuk mendapatkan gelar dokter umum sehingga bisa melakukan praktek pribadi.Dan masa tersebut, dikenal dengan masa Ko-ass.Normalnya masa ko-ass itu berlangsung selama 2 tahun, masa yang cukup lama untuk sebuah tugas akhir dan belum tertandingi di bidang akademis lainnya untuk penyelesaian tugas akhir.

Ada beberapa teman dan rekan kloset yang menceritakan kalau masa ko-ass itu dapat diibaratkan kerja Romusha.Pekerjaannya banyak, menguras mental dan fisik para calon dokter tetapi tidak ada pemasukan di kantong, belum lagi penempatannya yang kadangkala di daerah antah  berantah.Benar-benar masa persiapan untuk seorang calon dokter, apakah mereka tahan untuk menjadi seorang dokter atau lebih baik mundur.

Bahkan ada yang mengutarakan "Ketika masa ko-ass, seorang calon dokter tidak memiliki posisi yang lebih tinggi daripada seorang Office Boy rumah sakit!"

Suster jaga : "Mas OB yang baik hati, tolong belikan saya makan malam yah, saat ini saya tidak bisa meninggalkan tempat jaga nich." Perintah seorang suster sambil memberikan uang.

OB : "Beres Sus, pesanannya seperti biasa yah : nasi goreng spesial pake pete satu renceng ditambah telur unta digoreng dadar plus kerupuk cumi-cumi." Jawab OB sambil mencatat pesanan,  "Ada lagi yang mau nitip makanan ?"

Setelah mendapatkan order makanan dari para suster jaga, OB pun menghampiri dokter yang sedang melakukan masa ko-ass.

OB : "Malem Dok, ini ada titipan makan malam dari para suster di bangsal mawar berduri.Inget Dok! sikap baik kepada para suster sangat menentukan nilai dan catatan dokter di kemudian hari.Tolong dibelikan yah Dok, duitnya pake duit dokter dulu aja yah." kata OB yang sebenarnya mendapatkan titah dari para suster, " Oh iya Dok, Jangan pake lama! Terus jangan lupa rokok sebungkus buat saya."

Dokter Ko-ass : --"

Meskipun terlihat menderita, tetapi selalu ada tawa di balik kesedihan dan selalu ada udang di balik batu, selalu ada kenangan manis di balik perjuangan keras.cado Riva (akhirnya menemukan nama yang benar) mengemas semua cerita tersebut di dalam buku Cado-Cado.Riva mengemukan sisi lain dari sebuah mimpi buruk yang harus dihadapi oleh para calon dokter umum.Bahkan gue yang tidak pernah sekolah dokter, dapat memahami bagaimana perasaan calon dokter yang mempunyai tanggung jawab dan penderitaan yang sangat besar melalui buku Cado-Cado ini.

Apakah cado Riva yang notabene memiliki phobia dengan orang gila dapat mengatasi rasa phobia tersebut ketika diharuskan praktek jaga di rumah sakit jiwa, atau dia malah memilih menyerah dan membayar dengan sejumlah uang sehingga bisa melewatkan tempat ini?
Bagaimana pengalaman Cado Riva ketika diharuskan memberitakan kabar buruk kepada keluarga korban untuk kali pertamanya dalam tugas dia sebagai calon dokter?

Cado Riva juga menceritakan pengalaman-pengalaman unik dari teman-teman seangkatannya.Ada Budi  yang lebih takut kelaparan daripada menjaga bangsal mayat.Ada Evie, seorang cado yang pintar dan perfeksionis yang seringkali membantunya.Ada juga Uba, yang bau badannya bisa membuat pasien mendapatkan sesak nafas akut.Dan banyak lagi keanehan teman Riva (yang sebenarnya juga termasuk manusia aneh) yang dibagikan di buku ini.

Buku dengan tebal 200 halaman dan diterbitkan oleh Bukune merupakan pilihan yang cocok dan wajib beli bagi para pengemar buku dengan genre komedi.Cocok pula bagi para dokter untuk mengenang masa lalu mereka maupun bagi para calon dokter yang sedang dilanda stress untuk mendapatkan gelar dokter umum mereka.

Sebagai penutup, gue harus mengatakan "Don't judge the book by it's cover", meskipun cover buku ini terlihat abstrak bagi mata gue tetapi meninggalkan tawa yang membekas di bibir.

Case Kloset
-Kloset Galau-

No comments:

Post a Comment

Kloseter selalu meninggalkan jejak sebelum beranjak pergi...
Jangan Ragu-Ragu untuk beropini segala kegalauannya.