Jangan Panggil Aku Pelacur

jangan panggil aku pelacur
Pasti banyak dari kita yang sudah mengetahui tentang kupu-kupu malam alias Pekerja Seks Komersial atau seringkali disebut dengan pelacur, pecun, jablay atau apapun sebutan untuk mereka dalam berbagai bahasa daerah lainnya. Mereka sangat dibenci oleh para ibu rumah tangga karena seringkali menjadi perusak rumah tangga tetapi di satu sisi, mereka juga sangat dibutuhkan oleh para lelaki untuk menuntaskan hasrat seksual mereka.

Mereka secara sadar mengetahui bahwa pekerjaan mereka adalah dosa tetapi alasan 'keterpaksaan' selalu menjadi motif utama bagi mereka melakoni pekerjaan ini. Gue juga sempat bertanya kepada mereka apakah mereka mencintai pekerjaan ini dan pernahkah mereka berfikir untuk berhenti dari dunia malam. Berikut ini rangkuman dari penuturan beberapa kloseter yang bersedia membagikan cerita kelam mereka.

Alasan menjadi Kupu-Kupu Malam :

1. Dijual

Mungkin kita pernah berfikir, "Orang tua mana yang tega untuk menjual anaknya sendiri." tetapi hal ini sungguh-sungguh terjadi pada kehidupan kita. Banyak orang tua yang masih tega menjual anak perempuan mereka kepada para mucikari setelah diiming-imingi uang. Orang tua mereka ingin merubah nasib susah mereka di kampung dengan cara yang tidak benar. Mereka tergiur agar memiliki kemewahan seperti memiliki sawah ataupun rumah yang besar sehingga mereka terbebas dari kemiskinan. Para mucikari ini biasanya menawarkan harga sekitar 80-100 juta rupiah untuk anak mereka, sebuah angka yang cukup besar untuk kehidupan di kampung. 

Mereka (biasanya para bapak) tergiur untuk menjual anak mereka untuk ditukarkan sejumlah uang dan para perempuan inilah yang harus bekerja keras untuk melayani para tamu sampai hutang mereka lunas (tentu saja dengan bunga hutang yang cukup tinggi ). Para pelacur yang memiliki nilai jual tinggi biasanya tidak akan dilepas begitu saja setelah hutang hampir lunas, para mucikari akan kembali menawarkan uang kepada orang tua di kampung sehingga sang anak terus terjebak dalam dunia pelacuran karena hutang yang tidak kunjung lunas. 

Bahkan ada beberapa penuturan yang, menurut gue sangat tragis. Orangtua di Indramayu lebih bersukacita apabila yang lahir adalah anak perempuan dibandingkan anak laki-laki (berbanding terbalik dengan negara RRC) karena anak-anak perempuan mereka dapat dijual ketika mereka dewasa nanti atau dengan kata lain, anak perempuan dijadikan asset masa depan mereka. Sungguh pemikiran yang tidak waras. 

Selain para orang tua, ternyata banyak juga dari suami mereka sendiri yang menjual istrinya. Karena keputusasa an mencari uang untuk bertahan hidup, mereka mencari akal untuk menawarkan tubuh istrinya sendiri, dimulai dari teman-teman suaminya hingga akhirnya dijual kepada para mucikari dengan bayaran yang lumayan menggiurkan. Tinggalah sang istri yang sudah terjebak dengan hutang yang cukup besar akibat ulah suaminya harus merelakan diri untuk melayani para tamu. Biadab

2. Hutang 

Tidak adanya kesempatan kerja di berbagai daerah di Indonesia menyebabkan kemiskinan bagi sebagian besar penduduk kampung. Kebutuhan hidup terus bertambah sehingga meninggalkan hutang di dimana saja mereka berada. Karena keinginan merubah nasib tidak disertai dengan iman dan kemampuan mereka sebagai manusia akhirnya mereka memilih jalan pintas untuk menjual dirinya di kota-kota besar. 

"Orang seperti kami, mau kerja seperti apa yang bisa menghasilkan uang untuk membayar hutang keluarga kami di desa? Kami tidak memiliki kemampuan apa-apa, kalau menjadi pembantu, uang yang didapat masih sangat kurang untuk kebutuhan hidup keluarga kami. Jadi kami cuma memiliki jalan untuk melacur." 

Pemikiran itu seringkali terungkap dari mulut para kupu-kupu malam, mereka bekerja seperti ini karena mereka tidak memiliki kemampuan lain agar dapat menghasilkan uang lebih untuk membayar hutang-hutang keluarga mereka dan biasanya mereka melakukan ini karena adanya buah hati yang sudah ditelantarkan oleh suaminya sendiri. Mereka mencintai dan menginginkan kehidupan yang lebih layak untuk anak mereka meskipun mereka sadar bahwa uang yang didapat adalah uang haram.

3. Terjebak

Banyak dari mereka yang mengakui bahwa mereka terjebak dengan kehidupan dunia malam. Mereka tidak bisa lepas dari jeratan narkoba di badan mereka, mereka tidak memiliki orang yang dapat mendukung mereka untuk melepaskan narkoba itu sendiri. 

Mereka yang menggunakan narkoba biasanya karena merasa stress dan tidak memiliki iman untuk menerima kenyataan hidup yang memang keras. Mereka terus menghadiri pesta-pesta dari satu tempat dugem ke tempat dugem lainnya dan dapat ditebak akhirnya bahwa mereka akan kekurangan uang untuk berpesta. 

Awalnya mungkin mereka dapat meminjam uang kepada teman-teman mereka setelah itu mereka berusaha  mencuri barang-barang teman terdekat mereka. Setelah mereka kehilangan teman akibat ulah mereka sendiri, mereka mulai menjual barang yang mereka miliki hingga akhirnya menjual diri mereka sendiri hanya demi narkoba.

Sebagai bahan renungan kalian : Teman di dunia malam itu seperti semut, mereka hanya ada ketika kalian kaya atau mereka sedang ada maunya DAN mereka akan hilang satu persatu ketika kalian terperangkap dalam kesulitan maupun membutuhkan bantuan mereka di luar dunia malam.

4. Jalan pintas mendapatkan uang

Banyak sekali para kupu-kupu malam yang berusia dini ( sekitar umur belasan tahun). Motif mereka menjual diri mereka adalah mereka ingin hidup di dalam kemewahan dan tidak mau dipandang sebelah mata oleh teman-teman mereka. Mereka menginginkan hal-hal yang mahal yang tidak dapat diberikan oleh kedua orang tua mereka sehingga mereka nekat menjual diri mereka.

Gue sangat kasihan melihat para abg seperti ini, pemikiran mereka sungguh sempit sehingga nekat menjual diri sendiri padahal masa depan mereka sendiri sesungguhnya masih panjang dan terbuka lebar. Mengapa harus malu apabila tidak memiliki BB ? Mengapa harus malu kalau kita tidak bisa memiliki barang-barang branded? Dan mengapa mesti malu kalau kita tidak bisa jalan ke mall karena tidak punya uang ?  MENGAPA MALU ?

5. Hobi

Alasan ini memang tidak masuk akal tetapi ada (tidak banyak) yang memang menjual dirinya karena nafsu seksualnya yang besar dan tidak dapat ditemui dari lelaki yang selama ini bersama dia. Mereka tidak memiliki masalah dari segi materi tetapi mereka kekurangan dari segi penuntasan hasrat mereka yang mengebu-gebu.

"Kapan lagi bisa dapat uang dan dapat nikmat sekaligus ?" Kalau menurut gue, alasan ini didasarkan pada sakit hati mereka yang cukup besar dari masa lalu. Mungkin saja mereka dikecewakan sangat parah sehingga tidak sadar ketika memiliki pemikiran seperti ini.

***

Kapan semua ini berakhir ?

cinta sang pelacur




Gue sempat bertanya kepada mereka, "Apakah mereka tidak ingin lepas dari dunia malam dan memulai hidup yang baru, yang jauh lebih bahagia ?"


Mereka sangat-sangat ingin keluar dari dunia malam tetapi banyak alasan yang menahan mereka untuk tetap di dunia malam, seperti :
  • Hutang yang tak kunjung lunas karena keluarga mereka terus-terusan diperdaya oleh mucikari untuk meminjam uang.
  • Mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk pekerjaan lain sedangkan mereka sendiri adalah tulang punggung keluarga tersebut. "Kami sedang nabung koq untuk membuka usaha sendiri nantinya, tapi yah itu, entah kapan mimpi itu bisa terwujud."
  • Kami tidak bisa keluar dari sini karena memang sudah tidak ada lagi yang memperhatikan dan membutuhkan kami. "Disini kami dapat berbagi perasaan dan kepedulian satu sama lain yang jauh lebih baik daripada yang kami dapatkan di dunia luar sana."
  • Belum menemukan pria yang dapat menerima kami apa adanya dan memuaskan kami lahir batin.
Mereka juga seringkali ingin kabur dari jeratan mucikari tetapi setiap kali mereka ingin kabur, mereka diwanti-wanti tentang keselamatan keluarga mereka dan mereka pun mengurungkan niat untuk melarikan diri.

"Kami sering koq mengelabui para lelaki hidung belang dengan berpura-pura sedang mens, tinggal taruh betadine di celana dalam sehingga mereka mengira kami datang bulan dan tidak jadi melayani mereka. Gini-gini, kami kan tetap wanita yang sering gak mood untuk melayani para pria, apalagi kalau yang kasar dan memandang rendah kami makanya kami kerjai aja agar tetap dapat tips uang tanpa harus melayani. Sakit tau, kalau tiap hari dan setiap jam harus melayani pria !!!"
 
Meskipun mereka setiap hari bertemu dengan para pria yang menyewa mereka tetapi sebenarnya di dalam hati kecil mereka, mereka sangat membenci para pria. Banyak dari mereka yang ditelantarkan para pria dalam keadaan hamil atau sudah memiliki anak. 

Mereka yang tersakiti seperti sudah disingkirkan dari dunia, mereka tidak lagi dianggap anak karena sudah hamil dan mereka tidak dapat lagi kembali ke bangku sekolah karena mereka sudah memiliki anak. Mereka menggangap tidak ada lagi kesempatan di dunia bagi mereka. Masa depan indah hanya sebatas kenangan di masa kecil mereka. Mereka sangat berharap bahwa anak mereka tidak perlu lagi susah sehingga tidak terjebak di dalam dunia yang memang keras. 

Banyak dari mereka yang menangis ketika melihat lembaran foto di masa lalu mereka. Mereka rindu akan senyum tulus yang mengalir di wajah kecil mereka dan mereka tidak pernah sekalipun berfikir mereka akan menjadi seperti ini. Mereka menahan sesak ketika melihat keluarga yang penuh dengan kebahagiaan berjalan di tengah mall ataupun mereka dapat menangis ketika ada pasangan orang tua yang masih bersama hingga akhir hayat.

"Kami iri hati melihat kebahagiaan yang dipancarkan oleh keluarga yang seringkali temui di mall tapi kami sadar bahwa itu hanya sebuah mimpi bagi kami."

Iri hati ditambah dengan mimpi agar lebih baik seringkali membuat mereka menjadi perusak rumah tangga seseorang. Mereka sebenarnya tidak pernah ingin menyakiti perasaan wanita lain tetapi janji-janji palsu dan perhatian yang berlebih dari para pelanggan mereka yang membuat mereka terperdaya untuk kesekian kalinya dengan pria. Mereka terlanjur dibuai dengan mimpi indah sehingga mereka tidak rela untuk melepasnya kembali dan mereka tidak tahu bahwa pria tersebut sudah menikah sehingga mereka menjadi perusak rumah tangga.

"Kami sering banget dituduh merebut suami orang, tapi mereka sendiri yang menjanjikan surga ke kita. Kita cuma menerima saja koq janji-janji itu. Jadi yang salah itu kami atau para lelaki ? Jelas-jelas mereka yang mendatangi tempat kami bukan kami yang mencari-cari mereka. "

Dalam kasus seperti ini, gue sepenuhnya menyalahkan lelaki. Meskipun mereka menjajahkan diri tetapi kalau lelaki dapat menahan hasrat sexualnya dan lebih mencintai apa yang telah mereka punya selama ini maka mereka tidak akan berpikiran untuk memelihara bahkan menikahi sang kupu-kupu malam. Atau yang lebih benar adalah mereka tidak pernah terpikirkan dan mau untuk menggunakan jasa wanita penghibur. Jangan bermain api kalau tidak mau kebakaran.

Arti Cinta bagi Kupu-Kupu Malam

Pertanyaan terakhir yang sempat gue lontarkan kepada mereka adalah, "Apakah masih ada arti cinta bagi mereka ?"

cinta sang psk




"Apa itu cinta ? Cinta itu bagi gue, cuma Rp 500.000 dan satu jam pertemuan. Habis itu selesai sudah cinta diantara kita. Hihihihi "


"Cinta yang membuat gue menderita seperti ini, seandainya gue tidak terlalu bodoh untuk mencintai sehingga memberikan keperawanan dan seorang anak dari hubungan tersebut, mungkin sekarang gue gak di sini."

"Masih ada yah yang namanya cinta ? Bukannya cuma cerita di sinetron ama film-film aja ?"

"Kalau ada yang bilang mencintai gue, gue seharusnya bertanya balik apakah itu benar cinta atau sekedar nafsu saja untuk mendapatkan tubuh gue secara gratis."

"Gue pengen merasakan dicintai dengan tulus oleh seorang pria apa adanya. Tapi, kayanya gue harus pindah ke daerah lain yang gak kenal ama gue sama sekali dan operasi perawan seperti Dewi Persik."

"Lagu cinta gue tahu banyak, kisah cinta manis juga sering gue denger tapi kalo buat gue, cuma tersakiti karena cinta. Perih dan Pedih. "

"Jangan sebut cinta, geli ngedengernya... Tiap hari dah banyak pria yang ngaku-ngaku cinta sama gue."

Mereka tidak dapat bahkan sudah tidak mengenal lagi kata cinta. Mereka harus tertawa dan bersikap manja meskipun mereka sedang tidak ingin. Apabila mereka tidak berpura-pura senang maka akan mendapatkan hukuman dari para mucikari mereka bahkan tidak kadang mereka diperlakukan kasar oleh para penyewa mereka. Dalam keadaan seperti ini, apa mungkin cinta masih dibilang ada dan mempunyai makna bahagia ? 

Sepertinya mereka semua sudah sangat tersakiti karena cinta dan takut untuk mengenal kata cinta lagi karena mereka takut akan terus tersakiti sepanjang hidup mereka. Mereka hanya ingin keluar dari dunia kelam ini dan membesarkan anak mereka. Kalau mendapatkan pria baik yang dapat mengerti dan menyayangi mereka adalah sebuah bonus besar.

Pesan terakhir mereka adalah : "Jangan panggil aku pelacur atau apapun itu karena aku juga tidak ingin hidup seperti ini, aku tidak ingin setiap hari melayani para pria tetapi aku terpaksa menjalankannya. Bagaimana seandainya bila nasib ini menimpa kamu atau anak-anakmu, dapatkah kalian tetap memanggilnya pelacur ? Kami tahu kami salah, kami tahu kami berdosa tetapi kami juga tahu bahwa banyak orang di luar sana yang lebih berdosa dan menyebabkan kesengsaraan bagi orang banyak. Kami hanyalah korban."


cinta sang pelacur

Ada yg benci dirinya
Ada yg butuh dirinya
Ada yg berlutut mencintanya
Ada pula yg kejam menyiksa dirinya
 
   Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
   Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
   Bibir senyum kata halus merayu memanja
   Kepada setiap mereka yg datang

Dosakah yg dia kerjakan
Sucikah mereka yg datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyum


8 comments:

Unknown said...

Pelacur bukan pekerjaan tapi terpaksa bekerja, mana ada perempuan yang mau jadi pelacur seandainya mereka punya lebih banyak pilihan??
Pelcur juga manusia,pelacur juga perempuan sama kaya ibu, kaka, ataupun istri cuma nasibnya aja yang lain. Hargai orangnya tapi jangan pakai jasanya....
find me at blognyayandi.blogspot.com

Suratman said...

Jangan beropini dengan bersandar pada pembenaran..

Jona said...

Pelacur tetep pelacur, pura2 dalam segala dan ga pernah ikhlas. Di dunia ini tuhan udh taburkan rejeki

Anonymous said...

Apapun alasannya menurut saya mereka itu adalah pemalas dan kurang bersyukur.yg di utamakan mereka cuma gengsi dan nafsu

Anonymous said...

Apapun alasannya menurut saya mereka itu adalah pemalas dan kurang bersyukur.yg di utamakan mereka cuma gengsi dan nafsu

Unknown said...

Pertama terpaksa.... Lalu terbiasa dan menikmati.... Akhirnya jadi kebutuhan..... Inget..... 98%..... Wanita sperti itu.... Hatinya sdh mati...... Pemikirannya sama kayak hubungan itimya itu..... Sesaat......

DOMINO206.COM said...

http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/07/satpam-mengira-pasien-mengerang.html

http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/07/sudah-dua-tahun-suami-pakai-kondom-lalu.html

http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/06/setelah-puas-menikmati-tubuhku-hingga.html


HALLO BOSS YUK DAFTARKAN SEGERA DI DOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !

SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN BOSS ^_^

UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683/WA(+855 8748 0626) SILAHKAN DIADD YA:-)

DOMINO206.COM MENYEDIAKAN 7 PERMAINAN
- ADUR-Q
- DOMINO99
- BANDAR-Q
- POKER
- BANDAR POKER
- SAKONG
- CAPSA SUSUN

UNTUK BANK KAMI : BCA-BRI-BNI-DANAMON-MANDIRI
KAMI TUNGGU KEHADIRAN BOSS YA^^

Unknown said...

Coba peruntungan Anda di SINIDOMINO, Agen Domino Online Terbaik di Indonesia.
Hanya dengan Minimal Deposit Rp 20.000,- Anda sudah bisa menikmati 7 permainan dalam 1 ID yang di sediakan SINIDOMINO.
Buruan gabung dan daftarkan diri Anda Jangan sampai ketinggalan ya!!!
SINIDOMINO juga memberikan Bonus Menarik untuk Para Poker Mania :
? Bonus Referral 20% (Seumur Hidup)
? Bonus Cashback Up To 0.5%. Dibagikan Setiap hari SENIN
? 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
Untuk Info Lebih Lanjut Bisa Hubungi Customer Service Kami di :
LiveSupport 24 jam (NONSTOP)
? LiveChat : goo.gl/hz1eC3
? Pin BBM : D61E3506
Terima Kasih
judi poker

Post a Comment

Kloseter selalu meninggalkan jejak sebelum beranjak pergi...
Jangan Ragu-Ragu untuk beropini segala kegalauannya.